Kegiatan mitigasi bencana kali ini adalah Mitigasi Bencana Gempa Bumi (27/08), dan kegiatan yang dilaksanakan di Kampus Bandung Islamic School ini langsung dipandu oleh tim Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung.

Kegiatan pagi itu dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, tim dari BPBD Kota Bandung datang dengan perangkat yang lengkap diiringi dengan mobil merahnya yang khas. Seluruh peserta didik berkumpul di 2 titik kumpul, untuk peserta didik laki-laki berkumpul di lapang gedung 3, sedangkan untuk peserta didik perempuan berkumpul di lapang gedung 1. Sebelum melakukan simulasi mitigasi bencana, Tim BPBD Kota Bandung terlebih dahulu memberikan pematerian kepada seluruh peserta didik yang disambut dengan sangat antusias dan penuh perhatian.

Saat sesi simulasi berlangsung seluruh peserta didik dengan sigap melakukan seluruh apa-apa yang telah disampaikan pada sesi pematerian, dari mulai saat bel darurat dibunyikan, seluruh peserta didik dengan sigap berlindung dibawah meja, setelahnya mereka menunggu aba-aba untuk segera keluar menuju titik kumpul.

Alhamdulillah dengan izin Allah ta’ala kegiatan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dapat terlaksana dengan sangat baik, di akhir kegiatan Bapak Ir. Didi Ruswandi, MT. selaku Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung menyampaikan, “Tidak ada satupun tempat di dunia yang bersih dari potensi bencana, dan kota Bandung adalah salah satunya, potensi terbesar untuk terjadinya gempa bumi adalah Sasar Lembag. Potensinya adalah 7 skala magnitudo, kalau ingin tahu 7 skala magnitudo itu seperti apa, (1) kalau gedungnya tahan gempa itu dindingnya bisa retak, (2) kalau dindingnya tidak tahan gempa maka itu akan roboh, dan bila ingin melihat gambaran gempat bumi 7 skala magnitudo adalah gempa Pangalengan pada tahun 2009, silahkan googling. Jadi ini harus serius! dan gempa itu tidak melukai, tidak membunuh, yang melukai dan membunuh itu reruntuhan, konsepnya bagaimana kita berlindung menjauhi diri dari reruntuhan tersebut, ada potensi kita tetap selamat dengan cara berlindung, boleh waspada, tapi tidak boleh panik! karena kita ada kemungkinan selamat dengan evakuasi mandiri, tentukan ruang lindung yang aman dan lindungi kepala kita, setelah gempa mereda, baru kita keluar, itu yang harus kita lakukan.”

(biscpress)

as